Jelajahhukum.com|BANTEN - SMPS Babussalam yang di duga di jadikan ajang usaha oleh oknum ketua yayasan terungkap di saat awak media melakukan konfirmasi terhadap beberapa orang di sekitar SMPS Babussalam, di ketahui sekolah SMPS babubasalam berdomisili di Kp.Sumurbatu RT/RW : 01/01 Desa Sumurbatu Kecamatan Cikeusik Pandeglang Banten, kode Pos: 42286.
Menurut salah satu warga inisial A, di sekitar SMPS Babussalam, yang punya sekolah ini sepertinya kurang peduli terhadap sekolahnya.
"Di lihat dari gedung bangunan sekolah tersebut sangat tidak terurus, sekarang saja coba lihat sama saudara, masa gedung sekolah seperti itu. Masa uang buat pemeliharaan gedung sekolah saja tidak ada, kan ada dari pemerintah," kata A selaku warga sekitar yang tidak mau di sebut namanya.
Untuk jumlah siswanya di SMPS Babussalam, lanjut warga sekitar, untuk jumlah siswa sekitar 30 orang dari kelas 7 sampai kelas 9.
"Wajar sedikit jumlah siswa-siswinya, karena di lihat dari gedungnya saja orang tua siswa jadi tidak mau menyekolahkan anaknya ke SMPS Babussalam," ungkap A, Rabu (21/05/2025).
Sementara Iwan selaku ketua yayasan di SMPS Babussalam Cikeusik, menyampaikan terhadap awak media, data siswa-siswi di SMPS Babussalam cikesik, sebanyak 84 orang.
"Dari jumlah 84 orang tersebut di bagi dua tempat, yang satu di kecamatan Cibaliung 25 orang dan di gedung ini sisanya, yang 25 orang tersebut dari teman yang menitipkan data ke sekolah ini," ungkap Iwan. (21/05/2025)
Setelah awak media mendengar penjelasan dari Iwan selaku ketua yayasan, ada informasi yang terdengar tidak jelas, ketika di tanya siapa nama orang Cibaliung yang menitipkan data siswa-siswi terhadap dirinya. Iwan selaku ketua yayasan tidak bisa memberikan keterangan secara pasti.
Melihat jumlah data siswa-siswi di SMPS Babussalam Cikeusik yang di danai oleh pemerintah melalui program dana BOSp tahun anggaran 2025, sebanyak 85 orang dengan nilai uang yang di terima satu tahun anggaran sebesar Rp 93.500.000.
Adanya keterangan salah satu warga sekitar SMPS Babussalam dan keterangan ketua yayasan, di duga sudah terjadi manipulasi data sebanyak 55 orang dari jumlah 85 siswa-siswi, di perkirakan kerugian negara sebesar Rp 60.500.000.
Di lain pihak, Kepala SMPS Babussalam di saat awak media hendak melakukan konfirmasi terkait dugaan manipulasi data jumlah Siswa-Siswi, kepala sekolah sedang tidak ada di tempat.
(Hermawan)
Social Header