Breaking News

Gedung Mewah, Fasilitas Kurang dari Harapan: Potret Ironi Kampus UNPAM Serang


Jelajahhukum.com| BANTEN - Universitas pamulang (UNPAM) Kampus Serang kerap dikenal sebagai salah satu kampus swasta terbesar di wilayah Banten. Julukan yang sering dikenal “kampus mewah dan murah”melekat kuat karna bangunannnya yang megah serta biaya kuliah yang tergolong terjangkau bagi berbagai kalangan.

Tak heran, setiap enam bulan sekali/tiap semester berganti jumlah mahasiswanya terus meningkat secara signifikan, menjadikan UNPAM Serang sebagai kampus dengan populasi mahasiswa terbanyak di daerah serang banten. Namun di balik kemegahan gedungnya yang berdiri megah dan modern, ada realitas lain yang di rasakan langsung oleh para mahasiswanya fasilitas yang kurang memadai.

Salah satu keluhan paling sering terdengar adalah  terbatasnya jumlah lift yang hanya tersedia empat unit, sementara ribuan mahasiswa harus berdesak-desakan di lift untuk sampai ke kelas. Kondisi ini seringkali menyebabkan antrean Panjang, terutama pada jam-jam sibuk. Akibatnya,tak sedikit mahasiswa yang datang terlambat ke kelas bukan karena lalai, melainkan karena terjebak menunggu giliran naik lift. Masalah lain yang cukup krusial adalah kualitas jaringan internet di lantai atas 4-6.

Banyak mahasiswa yang mengeluh sinyal lemah,bahkan sering hilang. Padahal,akses internet menjadi kebutuhan utama dalam proses belajar saat ini.

Aplikasi seperti My Unpam yang digunakan untuk absensi dan administrasi akademik kerap tidak bisa di akses dengan baik, karena itu beberapa dosen akhirnya memilih kembali menggunakan system absensi manual agar kegiatan perkuliahan tetap berjalan lancar. Kondisi ini menjadi bahan refleksi bersama, pembangunan fisik kampus yang megah memang penting untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan mengbanggakan,tetapi fasilitas penunjang yang memadai jauh lebih esensial dalam mendukung kegiatan akademik yang efektif.

Mahasiswa berharap pihak kampus tidak hanya fokus pada tampilan luar yang mewah,tetapi juga memperhatinkan kebutuhan dasar penunjang kegiatan belajar mengajar.

Sudah saatnya UNPAM serang memperkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik, tidak hanya dari sisi biaya yang terjangkau tetapi juga dari kualitas dan kenyamanan fasilitasnya. Karena sejatinya, kemajuan sebuah kampus tidak hanya di ukur dari megahnya bangunan, tetapi juga dari seberapa memenuhi kebutuhan akademik civitasnya.

Menurut saya, hal ini bisa kita lihat di UNPAM Serang, yang tampak megah dan modern, tapi masih banyak fasilitas dasar yang belum memadai seperti lift dan jaringan internet.Ketimpangan antara bangunan yang mewah dengan pelayanan yang belum maksimal ini menunjukkan adanya bentuk ketidakadilan struktural, seperti yang dikritik oleh Fakih, di mana pembangunan lebih berpihak pada tampilan dan nama besar, bukan pada kebutuhan manusia yang ada di dalamnya. Jadi, teori Mansour Fakih ini cocok untuk menggambarkan bahwa kemajuan kampus seharusnya tidak Cuma dilihat dari gedung yang besar, tapi dari seberapa adil dan nyamannya fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa.

Sumber: RINI ASTUTI (DOSEN PEMBIMBING : ANGGA ROSIDIN, S.I.P., M. A. P. DAN JUGA KEPALA PROGRAM STUDI : ZAKARIA HABIB AL-RA'ZIE, S.IP. M.SOS., PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS KAMPUS SERANG.

© Copyright 2022 - Jelajah Hukum