Breaking News

STAI Kharisma Sukabumi Gelar Webinar Kebangsaan, Menilai Program Vaksinasi Nasional Cegah Penyebaran Virus Covid-19

Jelajah Hukum Sukabumi


Pandemi Covid-19 masih belum usai. Penambahan kasus masih terjadi setiap hari. Meski demikian, kasusnya mulai menurun.

Terkait Covid-19, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STAI KHARISMA Cicurug Sukabumi menyelenggarakan webinar kebangsaan, dengan tema Menilai Program Vaksinasi Nasional Cegah Penyebaran Virus Covid-19.



Acara yang digelar secara daring beberapa waktu lalu ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid dan seniman  nasional Peri Sandi Huizche.


Tujuan dilakukan kegiatan ini yakni guna melakukan literasi terhadap public akan perlunya dukungan terhadap program vaksinasi nasional dari berbagai pihak, agar penanganan pandemi dapat berjalan maksimal serta tren grafik jumlah korban positif covid-19 dapat terus menurun.


Selain itu, kegiatan ini diperlukan untuk melakukan kontra propaganda terhadap berbagai provokasi-provokasi dari berbagai pihak yang menegaskan penolakannya terhadap program vaksinasi.


Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid memaparkan terkait proses vaksinasi di Kabupaten Sukabumi, Adapun beberapa strategi tetap dilakukan untuk menyelesaikan pandemi ini. Pemerintah sudah melakukan program vaksinasi yang bersinergi dengan beberapa elemen, selain itu pelaksanaanya pun sudah cukup nyaman dan tidak memberatkan masyarakat.


"Vaksinasi sebagai sebuah upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 harus dilakukan, upaya ini terus dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang bekerja sama dengan pemerintah setempat seperti kecamatan, desa, dan puskesmas. Sasarannya adalah seluruh elemen masyarakat yang mengharuskan untuk divaksin," tuturnya.


Dalam mensosialisasikan program vaksinasi ini harus dilihat dulu beberapa faktor:

1) faktor pemahaman pola pikir,

2) pemahaman dalam pola tindak, dan

3) pemahaman berbagai aspek terutama dalam menangkal informasi hoaks yang sering terjadi.


Harus ada pemahaman yang sama tentang vaksinasi ini dan harus didukung oleh seluruh elemen baik tokoh masyarakat, lembaga pendidikan,maupun media sosial.


"Intinya seluruh unsur yang ada di Kabupaten Sukabumi ikut serta memberikan edukasi tentang vaksinasi,sehingga percepatan pemberian vaksin segera tercapai," papar Harun Alrasyid


Harun pun menjelaskan bahwa Kabupaten Sukabumi sebagai wilayah yang sangat luas sehingga butuh waktu yang sangat lama untuk menuntaskan program vaksinasi. Dinas kesehatan sampai saat ini, Kamis (16/09/2021) mencapai 20% dari target sasaran vaksinasi 2.185.508 atau baru sekitar 624.000 orang. Baru diangka 20% saja pandemic covid-19 sudah bisa landai, kontak erat juga cukup menurun, angka kesembuhan menunjukkan angka 96,54%, dan keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah di bawah 15%.


"Apalagi kalau lebih dari itu, maka Sukabumi dengan Level 1 bisa dicapai dan harapan di bulan Oktober dapat mencapai target 50%," Jelasnya.


Masih kata Harun,ada beberapa perhitungan yang dapat diprediksi, kalau ingin tercapai target 70%, maka harus mampu memvaksin 21.464 orang per harinya, kalau target 80% secara cepat, maka per harinya 24.758 orang yang harus divaksin, sementara jika target 100%, maka per harinya 32.649 orang yang harus divaksin.


"Sementara kita baru dapat melakukan vaksinasi 5.000 orang per harinya, sehingga ketuntasan vaksin diperkirakan berakhir pada bulan Desember 2024," tandasnya.


Hal ini karena tenaga medis yang belum memadai, sasaran vaksinnya belum tersedia secara keseluruhan, dan masih banyaknya masyarakat yang belum bersedia untuk divaksin.


"Penerima vaksin juga tetap bisa terpapar virus Covid-19 meski sudah divaksin. Sebaiknya hindari aktivitas berat setelah vaksinasi, tidak ada pemaksaan pada vaksinasi ini dan tidak ada intimidasi bagi yang tidak mau divaksin atau berpengaruh terhadap pemberian bantuan sosial misalnya," ungkap Harun.



Sementara itu,Seniman Nasional Peri Sandi Huizche menjelaskan, terkait pandangannya tentang vaksinasi covid-19 ini dari kaum seniman. Bahwa vaksinasi ini sesuatu yang harus dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat seniman tentunya untuk mencegah mewabahnya virus ini.


"Seniman ikut andil dalam mendukung program pemerintah tentang vaksinasi, karena seniman merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ini. Salah satu bentuk dukungan itu dengan cara divaksin dan tidak menolak untuk divaksin," ucap Peri.


Selain itu, seniman juga menggelar festival yang bertajuk Gerakan Fisi Membahu (festival puisi bahu membahu) dan hasil festival ini dapat memberikan kontribusinya yang diperbantukan ke beberapa pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Sumatra dan hal ini cukup membantu bagi mereka yang terimbas pandemic covid 19 ini.


"Selain tenaga medis, seniman juga harus berada di garda terdepan dalam vaksin ini di antaranya ikut membantu mensosialisasikan lewat pesan-pesan moral seni dan budaya," pungkasnya.


(Dc)

© Copyright 2022 - Jelajah Hukum