Jelajahhukum.com|SUKABUMI - Hari Jadi Kabupaten Sukabumi jatuh pada tanggal 10 September, hal itu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2018. Kali ini Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) memasuki usia yang ke-155 tahun.
Dibawah pemimpin daerah Bupati Kabupaten Sukabumi H. Asep Japar, M.M., dan Wakil Bupati H. Andreas, S.E., hari jadi Sukabumi dirayakan dengan beberapa gelaran pesta rakyat, yang notabene memperkenalkan kebudayaan sukabumi sebagai jati diri tanah sunda sampai ke aneka makanan khas daerah Sukabumi. Sabtu (27/09/2025).
Adapun puncak perayaan pesta rakyat dimaksud jatuh dihari Sabtu dan Minggu (27 - 28 September 2025). Area acara pesta rakyat dilapangan cangehgar Palabuhanratu sukabumi. Tidak hanya dipenuhi oleh warga lokal sukabumi, melainkan juga diriuhkan oleh warga diluar sukabumi. Sebuah acara yang cukup spektakuler, karena banyaknya antusias warga lokal maupun diluar itu untuk dapat menyaksikan gelaran pesta rakyat tersebut.
Disisi lain, berdasarkan informasi dari panitia acara tersebut. Untuk kali pertama nya acara ini, dibuka stand khusus bagi beberapa profesi, satu yang paling disoroti adalah profesi Advokat dan untuk profesi Advokat, hadir Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners yang diundang agar bisa menjawab serta berbagi keilmuan hukum kepada para pengunjung, khususnya warga sukabumi.
Kantor Hukum Sembilan Bintang, menerjunkan tim intinya yaitu Adv. Rd. Anggi Triana Ismail, S.H., dan Adv. Dita Aditya, S.H., M.H., C.L.A., bersama beberapa asosiasi lainnya.
Managing Partner Adit, memberikan nasihat dan konsultasi hukum kepada pengunjung pesta rakyat dengan begitu semangat. Fikirnya, ini merupakan momentum tepat untuk memberikan pemahaman hukum secara simultan kepada masyarakat. Sebagai alumni dari Training of Facilitator (ToF) Rancangan KUHP ini merupakan sebuah sarana untuk melatih dan sosialisasi guna masyarakat setidaknya tahu bahwa tahun depan RKUHP akan berlaku dan mengikat.
Managing Director Anggi mengapresiasi gelaran pesta rakyat ini, dan kali pertamanya profesi Advokat bisa hadir ditengah ribuan pengunjung diacara ini.
"Ini keren, karena keberadaan Advokat dewasa ini sukar bertabur dengan acara-acara kerakyatan, jika bukan acara-acara ilmiah atau menjalani hukum acara peradilan. Layaknya street law (penyuluhan hukum), akan tetapi kini Advokat tampil ditengah rupa dan ragam latar belakang stand yang hadir pada acara ini. Ini bisa dicontoh oleh Kota dan kabupaten lain, karena sesungguhnya pesta rakyat adalah sebuah perayaan kemerdekaan untuk tetap menjaga marwah jati diri sebuah bangsa dalam teritorial tertentu. Menjaga kemerdekaan dalam balutan konstitusi, yang diantaranya adalah mencerdaskan bangsa merupakan suatu keharusan negera untuk hadir menyampaikan pesan-pesan penting khususnya peraturan-peraturan agar masyarakat paham akan itu," pungkas Anggi.
(*one)
Social Header