Breaking News

"Rakyat Juraganku", Slogan Leleung Kwan Boen Liong Caleg DPRD Kabupaten Sukabumi Dapil 1 dari Partai Golkar Nomor Urut 3


SUKABUMI, Jelajahhukum.com _ Beberapa hari lagi rakyat Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu 2024) untuk menentukan Presiden dan wakil Presiden serta wakil-wakil rakyat di tiap daerah masing-masing. Seperti halnya para calon wakil rakyat di tiap-tiap daerah yang gencar sosialisasi di masa kampanye 2024. Berbagai strategi, slogan dan program di utarakan untuk mendapat dukungan di hati rakyat. Salah satunya Calon Legislatif (Caleg) di dapil 1 DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, Leleung kwan boen liong nomor urut 3.

Leuleung mempunyai slogan "Rakyat Juraganku", saat ditemui awak media, Leleung pun menjelaskan terkait arti dari slogan "Rakyat Juraganku", bahwa memang kalau kita sebagai wakil rakyat, sudah jelas kalau secara kita berpikir waras itu memang rakyat itu juraganku. Karena kita dipilih itu sama rakyat, dibayar gaji juga sama rakyat.

"Namanya kita di gaji sama rakyat berarti rakyatku juraganku itulah slogannya, berarti wakil rakyat itu bukan sebagai Juragan, tapi sebagai Juragan itu rakyatnya," tegas Leleung.

Adapun untuk program nya, Leuleung pun menjelaskan bahwa program kita sudah jelas, kalau kita tidak neko-neko. Berdasarkan intruksi kepemilikan masyarakat, misalkan ada anggaran bentuknya untuk bantuan masyarakat, ya kita salurkan secara normatif, tidak akan ada istilahnya dikuasai, dimiliki ataupun dicatut.

"Kita normatif saja, karena masyarakat yang menggaji kita. Ya kita harus sesuai dengan pekerjaan kita yang penyaluran nya harus sampai ke masyarakat," ujar Leleung, Sabtu (20/1/2024)

(Caption: Leleung Kwan Boen Liong, Caleg DPRD Kabupaten Sukabumi Dapil 1 dari Partai Golkar nomor urut 3)

Leleung pun berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya dapil 1 agar hati-hati kalau memilih, karena sekarang waktunya untuk perubahan.

"Jangan sampai memilih orang-orang yang tidak mau bekerja, jadi kita harus bekerja benar-benar untuk masyarakat. Jangan sampai sudah terpilih nanti akhirnya tidak sesuai dengan semua yang telah dijanjikan, seperti anggaran-anggaran yang harus sampai ke masyarakat mereka kuasai oleh sekelompok, itu tidak boleh. Kita betul-betul harus sesuai, makanya di sini waktunya masyarakat harus menyadari diri, pilih yang benar itu intinya," ungkap Leleung.

(*one)

© Copyright 2022 - Jelajah Hukum