Breaking News

Kisah Pilu Mak Emin Bersama Salah Satu Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa, Sampai Saat Ini dari Pemerintah Belum Ada yang Peduli

(Caption: Mak Emin bersama Dedem, anaknya yang mengalami gangguan jiwa yang sementara harus dipasung)

SUKABUMI, Jelajahhukum.com _ Kesulitan yang dialami Mak Emin (69) sungguh memilukan, Ia seorang Janda di kampung Gunung Rompang RT 10 RW 11 Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat ini seakan-akan pemerintah setempat tidak peduli. Jangan kan mendapat bantuan, tidak ada seorang pun dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan, ataupun dari Dinas Sosial Pemkab Sukabumi yang datang atau pun merasa iba dengan keadaan anaknya, hanya dari puskesmas saja yang datang memberikan obat.

Mak Emin yang kini hidupnya sendiri setelah ditinggal suaminya karena sakit harus banting tulang untuk kebutuhan hidup sehari-harinya sambil mengurus anak keduanya Dedem (42) yang mengalami sakit jiwa (ODGJ) yang sudah hampir 12 tahun lamanya.

Mak Emin terpaksa mengurung anaknya dengan cara dipasung dalam sebuah ruangan kecil yang menyatu dengan dapur, upaya itu dilakukan Mak Emin karena anaknya kerap mengamuk dan merusak kaca rumah tetangga, yang paling Mak Emin khawatirkan hingga menyerang orang lain.

"Muhun ngahaja dipasung sieun kabur terus ngerusak bumi warga, atawa ka jalmi ayeuna ngamuk mah hanteu saentosna di pasihan obat ti puskesmas dongkap kadieu kabumi (sunda_red)"

"Iya sengaja dipasung takut kabur terus merusak rumah warga, atau ke orang lain, sekarang ngamuk nya tidak setelah diberikan obat dari puskesmas datang kerumah," katanya

Dirinya berharap anaknya bisa sembuh dibawa berobat dan mendapatkan bantuan dari pemerintah, sehingga bisa sedikit mengurangi beban dalam hidupnya.

Anak pertama Mak Emin, Uus (58) mengatakan, dulu pernah di rawat di RS Jiwa di Bogor, dan pernah dapat bantuan juga sembako (BPNT) 

"Iya dulu waktu tahun 2019 kalau tidak salah sempat di bawa ke RSJ, dan setelah pulang dari RSJ sampai sekarang rutin minum obat dari puskesmas yang dianjurkan dokter. Kalau soal bantuan paling dari desa sembako itu juga dulu sudah lama, kalau sekarang hampir 3 tahun tidak ada lagi bantuan itu, tidak tau kenapa. Kami Berharap kedepan nya ada lagi bantuan pemerintah, sehingga bisa mengurangi  beban kebutuhan tiap hari. Maklum kalau di kampung kan serba kekurangan," ungkap Uus.

Ketika ditanya apakah ada dari pemerintah seyemoat atau dari Dinsos Pemkab Sukabumi yang sudah ke lokasi?

"Belum ada kalau dari desa atau kecamatan, setau saya baru ada orang dari puskesmas mengasih obat dan melihatnya," jawab Uus.

Awak media mencoba konfirmasi dengan adanya warga tersebut ke pihak Desa Loji dan pihak Kecamatan Simpenan melalui pesan singkat whatsApp, dengan jawaban akan menindak lanjuti terkait warga (Mak Emin) tersebut.

(Hilman)

© Copyright 2022 - Jelajah Hukum