Jelajahhukum.com|SUKABUMI _ SMK Al-ikhlas Cisolok yang berdomisili di Kp.Cieurih Desa Caringin Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Provinsi Jabar, di duga sengaja memanipulasi data siswa/i agar sekolah tersebut mendapatkan BOSP yang besar.
Dugaan Manipulasi data jumlah siswa-siswi di SMK Al-Ikhlas Cisolok terungkap setelah awak media mendapatkan informasi dari beberapa siswa di sekolah tersebut. Menurut beberapa siswa di saat awak media melakukan konfirmasi terhadap siswa kelas 10.
"Di kelas 10 jumlah siswanya sebanyak 8 orang dan di kelas 11 sebanyak 11 orang sedangkan di kelas 12 sebanyak 19 orang," ungkap siswa kelas 10 terhadap awak media, Sabtu (10/05/2025).
Setelah awak media mendapatkan informasi dari beberapa siswa di SMK tersebut, terungkap keganjilan data siswa-siswi yang menunjukan perbedaan data antara siswa-siswi rill dan data di dapodik.
Jumlah siswa-siswi rill sebanyak 38 orang, sementara di dapodik tercantum data siswa yang di bayar BOSpnya sebanyak 77 orang dengan nilai uang di terima SMK Al-Ikhlas Cisolok sebesar Rp 123.970.000 (Seratus dua puluh tiga juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Sementara H.Udin selaku Kepala SMK Al-Ikhlas Cisolok yang ketahui merangkap sebagai kepala SDN Jambelaer, saat di minta penjelasan awak media melalui telpon seluler, di akuinya bahwa jumlah siswa di SMK Al-Ikhlas Cisolok, untuk kelas 12 sebanyak 19 orang dan untuk kelas 10 dan kelas 11 tidak memberikan informasi.
"Untuk jumlah siswa-siswi antara yang rill dan yang tercantum di dapodik bisa saja ada perbedaan, karena Siswa-Siswi ada yang keluar atau pindah, sekitar satu dua orang saja yang pindah, mengingat sekolah yang rombeng," jelas Haji Udin selaku Kepala SMK Al-Ikhlas Cisolok, terhadap awak media.
(Hermawan)
Social Header