Breaking News

Acara Puncak Serentaun Kasepuhan Neglasari Lebak Banten ke 442

Jelajah Hukum Sukabumi


Sudah tradisi tiap tahun di adakan serentaun oleh warga neglasari lebak-banten mengikatkan para leluhur yang sudah tiada, agar seni budaya banten terus di budayakan. Jangan sampe terlupakan oleh generasi-generasi penerus. Kegiatan di laksanakan pada hari minggu 31 Oktober 2021 di kampung Neglasari Rt 001 Rw 008 Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak-banten.



Ketua SPI Lebak Banten, Suhendi SKM yang juga sebagai Panitia acara mengatakan, Acara Serentaun yang ke 442 ini bagian dari evaluasi panitia untuk mengajak masyarakat, agar tidak terputus dari ajang tali silaturahmi.


"Mempererat tali persaudaraan dan tidak terputus dari seni budaya banten yang telah di wariskan oleh para leluhur untuk penerus generasi kedapannya," ungkap Suhendi.SKM kepada awak media saat diwawancarai.


Acara tersebut terselenggara atas kerjasama Kadis Budpar Kabupaten Lebak Banten serta instansi pemerintah setempat.


"Allhamdulilah dari tingkat kecamatan, Kapolsek, Babinsa maupun dari Dinas Kabuputen Lebak Banten  dapat menghadiri acara serentaun kasepuhan Neglasari ini," terang Suhendi.



Ditempat yang sama, Plt Desa Cikatomas Jaro Jalaludin menjelaskan bahwa Serentaun adalah acara adat yang di padukan dengan budaya, di karenakan kampung Neglasari yang tempatnya di Rt 001 / 008 Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Banten mempunyai ciri khas seni Budaya yaitu Kasepuhan Neglasari di bawah pimpinan Bapak Olot Omik atau Abah Omik.


"Kesenian-kesenian yang di pentaskan saat acara seren taun yaitu Pencak silat, Debus Dabel Bojor dan lain sebagainya. Adapun dukungan-dukungan dari lainnya yaitu dari Tim Paguron Bandung yaitu beratraksi debus," pungkas Jalaludin selaku Plt Jaro Cikatomas.


(Novita)

© Copyright 2022 - Jelajah Hukum